Nasehat

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

nasehat emas syaikh fawwaz al madkhaly

NASEHAT EMAS ASY-SYAIKH FAWWAZ BIN ALY AL-MADKHALY HAFIZHAHULLAH Mungkin sebagian orang menilaimu sebagai orang yang bertakwa, Mungkin yang lainnya menilaimu sebagai orang yang banyak berbuat dosa, Sedangkan yang lainnya mungkin menilaimu demikian atau demikian... Tetapi... Engkau lebih mengetahui keadaan dirimu. Rahasia satu-satunya yang tidak mengetahuinya kecuali dirimu adalah hubungan rahasiamu dengan Rabbmu. Maka janganlah engkau tertipu dengan orang-orang yang memuji... Dan orang-orang yang mencelamu tidak akan merugikanmu... Allah Ta'ala berfirman: ﺑَﻞِ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥُ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﻔْﺴِﻪِ ﺑَﺼِﻴﺮَﺓٌ. "Bahkan seseorang itu sangat mengetahui keadaan dirinya." (QS. Al-Qiyamah: 14) Termasuk bahaya yang selalu mengancam dalam kehidupan ini yang selalu mengiringi ketaatan dan kemaksiatan, engkau tidak tahu manakah dari keduanya itu yang akan menjadi penutup bagi kehidupanmu. Maka lakukanlah ketaatan karena ikhlash, bukan karena sekedar ingin melepaskan diri dari kewajiban. Dan jagalah amalan nafilah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, bukan karena ingin menampakkan sikap pemurah. Jadi demi Allah, engkau yang paling membutuhkan ketaatan, sementara Rabbmu -Subhanah- sama sekali tidak membutuhkannya. Jangan engkau menjadikan keinginanmu untuk mengharapkan pujian manusia kepadamu, karena hati mereka berbolak-bolik. Mungkin saja hari ini mereka mencintaimu, namun besok mereka membencimu. Hendaknya tujuanmu adalah bagaimana agar Rabb manusia dan Rabbmu mencintaimu, karena sungguh jika Allah telah mencintaimu, pasti Dia akan menjadikan hati-hati manusia mencintaimu. Sesuatu yang haram tetaplah haram hukumnya, walaupun semua orang melakukannya. Engkau sekali-kali jangan mengalah dengan meninggalkan prinsip-prinsipmu, dan jangan mempedulikan manusia, karena kelak engkau akan dihisab sendirian. Oleh karena inilah maka hendaknya engkau tetap istiqamah sebagaimana yang diperintahkan kepadamu, bukan sebagaimana yang engkau mau. Jadikanlah untuk dirimu simpanan dan rahasia (amal shalih) yang tidak diketahui kecuali oleh Allah... Karena sebagaimana dosa-dosa yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi itu membinasakan... Demikan juga kebaikan-kebaikan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi itu akan menyelamatkan... ---------- كلام يكتب بماء الذهب قال الشيخ فواز المدخلي حفظه الله: قد يراك البعض تقياً، وقد يراك آخرون مجرماً، وقد يراك آخرون… لكن... أنت أدرى بنفسك. السر الوحيد الذي لا يعلمه غيرك هو: [سر علاقتك بربك]  .  فلا يغرك المادحون...  ولا يضرك القادحون... قال تعالى: {بَل الإنسَان على نَفسِهِ بَصيرَة} من خطورة العيش بين الطاعة والمعصية أنك لا تدري في أي فترة منهما ستكون الخاتمة... افعل الطاعة إخلاصاً لا تخلصا... وحافظ على النفل تقرباً لا تكرماً...  فأنت والله أحوج للطاعة وربُك سُبحانه غنيٌ عنها.  لا تجعل همُّك هو حب الناس لك فالناس قلوبهم متقلبة، قد تحبك اليوم وتكرهك غداً. وليكن همُّك كيف يُحبك رب الناس فإنه إن أحبك جعل أفئدة الناس تحبك.  والحرام يبقى حراماً حتى لو كان الجميع يفعله.  لا تتنازل عن مبادئك ودعك منهم، فسوف تحاسب وحدك!  لذا استقم كما أُمرت، لا كما رغبت...  اجعل لنفسك خبيئة وسريرة لا يعلمها إلا الله...  فكما أن ذنوب الخلوات مهلكات...  فكذلك حسنات الخلوات منجيات... المصدر: منتدى الشيخ فواز المدخلي WhatsApp Salafy Indonesia
9 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

surat penting tentang tarbiyatul aulad

SURAT PENTING tentang TARBIYATUL AULAD Oleh Al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah Wahai sekalian manusia, Ketahuilah zaman ini telah berbeda dengan zaman lampau. Dahulu, penduduk sebuah negeri tidak mengetahui keadaan negeri lain dan berbagai kejadian padanya. Tidak ada kabar yang sampai kepada mereka kecuali berita seputar negeri mereka sendiri atau berita tentang negeri sekitarnya yang berdekatan. Adapun saat ini, dunia sudah campur aduk, berbagai negeri terasa berdekatan. Sampai-sampai dikatakan seakan dunia ini seperti satu desa saja. Tanggung Jawab terhadap pendidikan anak-anak SEMAKIN BESAR. Arahkan dan jagalah mereka dari berbagai pemikiran yang jelek. JAGALAH mereka supaya tidak pergi tempat-tempat hiburan dan rekreasi, pergi kesana kemari. JAGALAH MEREKA.... Jangan kalian serahkan mereka kepada pihak lain. Jangan pula kalian percayakan mereka kepada orang lain kecuali orang yang benar-benar kalian ketahui KEJUJURAN, KEAMANAHAN, dan KEIKHLASANNYA. Anak-anak itu,  .walaupun mereka fisiknya berada di sisimu, tetapi hati dan pikirannya melayang jauh darimu. Mengikuti berbagai hal yang disebarkan di Twitter dan media-media sosial lainnya. Jauhkan mereka dari berbagai media yang buruk. Bersemangatlah menjaga rumahmu dari media-media yang berbahaya. Jangan berkata: "Aku tidak mampu mencegahnya", Anda mampu mencegahnya karena mereka di bawah tanggung jawab Anda.  Seandainya mereka melihat sikap tegas dan kesungguhan Anda, mereka akan sopan dan patuh (beradab)  terhadap Anda. Jika mereka melihat sikap menggampangkan dan mengabaikan dari Anda, maka merekapun akan menggampangkan pula dan akan terjerumus kepada jalan-jalan kejelekan, kecuali yang dirahmati oleh Allah. Jagalah anak-anak kalian melebihi penjagaan penggembala terhadap hewan gembalaannya dari ancaman serigala, karena anak-anak diancam oleh serigala-serigala berwujud manusia. Jika niat Anda baik, dan jujur pula tekad Anda, niscaya Allah menolong dan mempermudah Anda. Allah Ta'ala berfirman: (وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ) "Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." [Surat Ath-Thur 21] Ketahuilah, kewajiban (pendidikan anak, pen) semakin besar, Hisab (perhitungan, pen) begitu teliti, dan tanggungjawab juga semakin berat, kecuali bagi siapapun yang 🔹diberi taufiq oleh Allah Azza wa Jalla, 🔹baik niatannya, 🔹baik pula kepribadiannya, maka Allah akan menolong, meluruskan, dan mempermudah (dalam mendidik, pen) anak-anaknya dan mempermudah anak-anak (untuk berbakti, pen) kepada orangtua mereka. Itu jika mereka melihat kejujuran, amanah, tekad, dan tidak adanya sikap menggampangkan (dari orangtuanya, pen) Unduh audionya. http://safeshare.tv/w/WZFmXWdoai •••••••••••••••••••• 📝🌠📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
10 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

[audio] bahaya meninggalkan majelis ilmu

PERINGATAN &. BAHAYA BAGI YANG MENINGGALKAN MAJELIS ILMU SERTA MENJAUH / MENGGANTI TEMAN DEKATNYA YANG SHALEH DENGAN TEMAN-TEMAN YANG JELEK ATAU TEMAN YANG AWAM Disampaikan oleh Al-Ustadz Abu Ibrahim Muhammad bin 'Umar as-Sewed hafizhahullah [ Disertai nasehat untuk tetap berjalan di atas Sunnah ketika menimpa dirinya waktu FATRAH / kejenuhan ] 🔺Tetaplah di atas Sunnah-Sunnah, sunnah yg wajib,sunnah  yg mustahab dan selainnya 🔺Tetaplah di atas Istiqomah, di atas bimbingan dan hidayah, di atas perintah Allah dan Rasul-Nya 🔺Tetaplah menyibukkan diri dengan ilmu & Majelis taklim 🔺Tetaplah berteman dekat dan bermajlis dgn teman-teman yang Shaleh, Ahlussunnah, Salafy atau minimalnya berteman dengan mereka yang awami akan berakibat kehancuran (rusak AGAMANYA hingga tertimpa dholal) Beberapa Ikhwah merasa jenuh dengan sesuatu, 1. mulanya meninggalkankan taklim 2. setelah meninggalkan taklim, jauh dari ikhwah 3. setelah jauh dari ikhwah, berani meninggalkan sunnah-sunnah 4. setelah berani meninggalkan yang sunnah-sunnah, sampai berani meninggalkan yang wajib 5. dan sampai berani mengerjakan yang haram 6. kemudian tenggelam dengan berbagai macam maksiat ... na'udzubillah Firman Allah 'azza wa jalla: « وَ اصْبِرْ نَفْسَکَ مَعَ الَّذینَ یَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَداةِ وَ الْعَشِیِّ یُریدُونَ وَجْهَهُ… » “Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di waktu pagi dan petang hari dengan mengharap keridhoan-Nya …” [Surat Al-Kahfi: 28] Maka BERSABARLAH (istiqomah) baik ketika SEMANGAT atau ketika FATRAH (jenuh) bersama orang-orang yang shaleh walaupun terkadang kita disikapi, dikasari atau ditegur dengan keras oleh teman-teman atau guru kita tersebut. Tidak lain kecuali ini tujuannya untuk mengembalikan dan membimbing kita agar berjalan di atas bimbingan ilmu, bimbingan as-Sunnah. Selengkapnya dengarkan potongan audio di bawah: —------------- 📊 http://bit.ly/1Ti3WFY { 5.07 MB / Durasi: 28:53 } Limo Depok - Malam Sabtu, 16 Shafar 1437H #Fawaid #Manhaj #pertemanan ◯ ♢ ◯ ♢ ◯ ♢ ◯ ♢ ◯ ♢ ◯ Edisi: 📂 مجموعة الأخوة السلفية ✧[-✪MUS✪-]✧
10 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kondisi darurat bangkai bisa halal, tapi riba, tidak !

AWAS BAHAYA RIBA.. KONDISI DARURAT BANGKAI BISA JADI HALAL, TAPI "RIBA".. TIDAK Pertanyaan : Bolehkah bagiku untuk meminjam pinjaman dari bank ribawi untuk membeli rumah ? Berilah kami faedah, semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan. Dijawab oleh Asy Syaikh Rabi' bin Hady Al Madkhaly hafizhahullah :  . Seandainya saja kamu membutuhkan sepotong roti untuk dimakan demi menyelamatkan dirimu dari kematian maka JANGAN mengambil sedikitpun dari bank, APALAGI untuk membangun rumah atau membeli mobil. Allah menghalalkan untukmu bangkai, daging babi, hewan yang dipukul, hewan yang jatuh, Allah MENGHALALKAN untukmu pada kondisi darurat. Dan Allah TIDAK MENGHALALKAN riba untukmu. Riba SANGAT BERBAHAYA, sangat berbahaya. Maka JANGANLAH bermu'amalah dengan riba, dan BERSABARLAH. Karena sesungguhnya Allah berfirman : وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ "Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." [QS. Ath-Thalaq: 2-3] Riba itu dosa besar dan perkara yang berbahaya, orang yang menghalalkannya dia dikafirkan. Apabila kamu membutuhkan sebuah rumah maka bersabarlah hingga Allah memberimu rizki. Pasrahkanlah kepada Allah dan lakukanlah sebab (usaha) sampai Allah siapkan untukmu sebuah rumah. Jika tidak (tercapai) maka kamu akan meninggal dalam keadaan SELAMAT DARI PEPERANGAN ALLAH. Karena pelaku riba itu orang yang memerangi Allah -wal'iyadzu billah- sebagaimana Allah 'Azza waJalla berfirman : فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ۚ وَاِنْ تُبْتُمْ فَلَـكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْ ۚ لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ "Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan)." [QS. Al-Baqarah: 279] Allah mengumumkan perang kepada pelaku riba. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat pemakan riba, wakilnya, pencatatnya, dan dua saksinya. Apa yang kamu inginkan setelah adanya laknat ini..? Apakah sebuah rumah itu bisa memberimu manfaat, sementara di hadapanmu neraka Jahannam..? Seorang mukmin hendaknya bertakwa kepada Allah dan bersabar atas kefaqirannya dan kebutuhannya, karena sesungguhnya Allah berfirman : وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَالْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ۙ "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar," [QS. Al-Baqarah:155] Bersabarlah niscaya Allah akan memberimu balasan pahala besar ini, sebagai ganti atas dihadapkannya dirimu dengan laknat Allah, murka-Nya, kemarahan-Nya dan siksa-Nya. Tanggunglah beban berat ini di dunia, dan itu tidak ada apa-apanya dibanding kemurkaan Allah dan siksa-Nya. Kita memohon kepada Allah agar mencukupi kita dengan keutamaan dan karunia-Nya dari segala yang membuat-Nya marah dan murka. Sesungguhnya Rabb kita Maha Mendengar Do'a. Semoga shalawat dan salam atas Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. [ Mausu'ah Muallafat wa Rasail wa Fatawa Asy Syaikh Rabi' Al Madkhaly (1/134-135) ] ~~~~~~~~~~~~~~~~~ ✏Alih Bahasa » Abu Salim ibnu Shalih Al Jawy Sumber : Al-Itifadhah **** Disebarkan Oleh Happy Islam | Arsip Fawaid Salafy Join Channel Telegram telegram.me/happyislamcom
10 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

ibu marah ketika dinasihati

IBU MARAH KETIKA DINASIHATI  . Ayahku sudah meninggal dua tahun lalu. Kebiasaan penduduk negeriku, mereka mengeluarkan para perempuan dan lelaki ke pekuburan, membuat kue, dan mengundang para penghafal al-Qur’an untuk membaca bagi ruh si mayit. Aku sama sekali tidak mengikuti acara tersebut. Aku katakan kepada ibuku bahwa hal ini haram. Aku juga berusaha menunjuki dan membimbingnya kepada kebenaran dan hal yang lebih utama. Akan tetapi, ibuku tidak senang terhadap tindakanku. Pada malam perayaan (masuk) bulan Ramadhan dia mengatakan kepadaku, “Mari kita pergi ke pekuburan.” Aku jawab, “Perbuatan ini haram.” Dia pun beranjak dari sisiku dengan marah. Ia juga mendoakan kejelekan untukku dengan ucapan yang membangkitkan amarahku. Namun, aku tidak membalas ucapan ibuku. Ia lalu memutus hubungan denganku. Aku pergi mengunjunginya di rumahnya, namun ia tidak menjawab ucapanku. Sampai sekarang, ia masih marah terhadapku. Berikanlah faedah kepadaku. Semoga Allah subhanahu wa ta’alamembalasi Anda dengan yang lebih baik. Al-Lajnah ad-Daimah menjawab: Teruslah menasihati ibu Anda dengan baik dan lemah lembut. Teruslah mengunjunginya dan berbakti kepadanya. Jadilah Anda orang yang terlebih dahulu mengucapkan salam kepadanya, meski dia tidak mau menjawabnya. Jangan patuhi ibu Anda dalam hal kemaksiatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Apabila dia menerima nasihat, alhamdulillah. Jika dia terus-menerus melakukan hal yang diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, bergaullah dengannya dengan baik di dunia. Hal ini berdasarkan firman Allahsubhanahu wa ta’ala, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Luqman: 14—15) Nasihat Anda kepadanya tidak teranggap sebagai kedurhakaan, meskipun membuatnya marah, selama hal itu dalam hal yang baik dan wejangan yang baik. Wabillahi at-taufiq wa shallallahu ala Nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallam. Ketua: Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz; Wakil: Abdur Razzaq Afifi; Anggota: Abdullah bin Ghudayyan (Fatawa al-Lajnah 25/183—184, fatwa no. 9449) Majalah islam asy syariah 093
10 tahun yang lalu
baca 2 menit