Renungan

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

tua-tua keladi, tambah tua makin lupa diri

"Tua-Tua Keladi, Tambah Tua Makin Lupa Diri" Oleh : Ustadz Abu Nasim Mukhtar bin Rifa'i "Berlari, hingga hilang pedih peri, dan aku akan lebih tidak perduli, aku mau hidup seribu tahun lagi." Peggal bait puisi ini tentu dikenal dekat oleh ahli sastra maupun penggemar prosa dan puisi. Bahkan, kalangan awamnya banyak yang pernah mengenal bait-bait gubahan Khairil Anwar diatas. Aku mau hidup seribu tahun lagi! Kelihatan indah memang. "Mengandung seni yang tinggi." kata sebagai orang. Namun, sebuah ayat di dalam Al Qur'an, firman Allah menerangkan hal yang berbeda. Jangan pernah ucapkan, "Urusan seni berpuisi tidak ada hubungannya dengan agama!" Ingat-ingatlah selalu bahwa Islam, agama kita, mengatur segala-galanya. Islam itu sempurna! Keinginan untuk bisa hidup seribu tahun lagi, keinginan siapa? Allah menyebutnya sebagai angan-angan kosong kaum Yahudi. Apakah terbatas pada mereka saja? Tidak! Hal ini berlaku untuk kaum Yahudi dan orang-orang yang mempunyai kesatuan angan, mau hidup seribu tahun lagi. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 96: وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ ٱلنَّاسِ عَلَىٰ حَيَوٰةٍ وَمِنَ ٱلَّذِينَ أَشْرَكُوا۟ ۚ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِۦ مِنَ ٱلْعَذَابِ أَن يُعَمَّرَ ۗ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا يَعْمَلُونَ "Dan sungguh kamu akan mendapati mereka sebagai manusia yang paling berambisi terhadap kehidupan (di dunia), bahkan (lebih ambisi lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkan dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." [Q.S. Al-Baqarah: 96] Ada banyak tafsiran yang disebutkan oleh ulama tentang ayat diatas. Al Hafidz Ibnu Katsir telah menukil sebagiannya secara ringkas di dalam Tafsirnya. Namun, sengaja saya menukilkan keterangan Asy Syaikh As Sa'di di dalam Tafsir Karimir Rahman. Kata beliau, "Kemudian Allah menyebutkan ambisi besar mereka terhadap dunia. Allah berfirman yang artinya, 'Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun.' Ambisi semacam ini adalah ambisi terbesar. Mereka berangankan satu kondisi yang mustahil. Padahal sejatinya, andai diberi umur panjang seperti angan-angan mereka, hal itu tidak akan bermanfaat sedikit pun. Hal itu pun tidak akan bisa menyelamatkan mereka dari azab sedikit pun." Kesimpulannya? Al 'Ibrah laisat bil 'umr, wa innamal 'ibratu bima fa'ala minal khair. Tolak ukurnya bukan pada panjang umurnya, namun kebaikan apa yang diperbuat seumur-umur. Ada sekian banyak hamba yang hanya berumur pendek, akan tetapi manfaat yang bisa ia berikan untuk Islam dan umat sangat banyak. An Nawawi rahimahullah adalah contoh yang yang sering disebut oleh para ulama. Meninggal masih dalam usia muda, emapt puluh lima tahun. Namun begitu, beliau telah mewariskan banyak ilmu untuk kita. Al Imam As Sakhawi (Hayaatul Iman An Nawawi hal 22) memuji An Nawawi. "Inilah karya-karya beliau, kurang lebih berjumlah lima puluh kitab. Semuanya -seperti kata Al Kamal Al Adfawi-, dalam waktu singkat dan usia masih muda." Iya, siapa yang tidak kenal dengan karya-karya beliau? Arbain An-Nawawi, Riyadhush Shalihin, Syarah Shahih Muslim, Ar Raudhah, Al Adzkaar, Majmu' Syarhul Muhadzab, At Tibyan, Manaqib Asy Syafi'i dan Tahdzibul Asma' hanyalah sederet contoh karya beliau yang memenuhi perpustakaan kaum muslimin. Baca : Berapa Harga Anak Kita? (Sebuah Renungan) Sumber : Majalah Qudwah edisi 16/2014 hal. 47 Tua-Tua Keladi, Tambah Tua Makin Lupa Diri
6 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hingga sekarang, aku kok belum menikah?

Wejangan Saking Ingkang Minulya,Syaikh Prof.Dr Muhammad Bazmul hafidzahullah Nasehat dari yang mulia, Syaikh. Dr. Muhammad Bazmul hafizhahullah NGANTI SAIKI,AKU KOK DURUNG NIKAH.....? HINGGA SEKARANG AKU KOK BELUM NIKAH...? Sing kepisan duh anakku,perkara jodoh iku perkara bagian rezeki lan nasib.Menawa giliran nasibmu durung wayahe teka,kanti ijin e Allah giliranmu bakal teka tanpa bisa diundur sapa wae. Yang pertama duhai anakku, perkara jodoh itu (merupakan) perkara bagian dari rizki dan nasib. Adapun giliran nasibmu belum saatnya datang (sekarang), hingga dengan izin Allah (suatu saat nanti) giliranmu akan datang tanpa bisa ditunda oleh siapapun. *** Sing kapindho,awakmu kudu terus sabar lan ridha karo ketetapan qadha lan qadar e Allah.Ya kudu nduweni prasangka sing apik dumatheng Allah Subhanallah wa taala.Yen wis mengkono,mesti Allah bakal menehi kelapangan sakwise kesusahan.Lan ora bakal bisa siji kesusahan iku ngalahake 2 kelapangan. Yang kedua, engkau harus senantiasa sabar dan ridha dengan ketetapan, qadha dan qadar Allah. Ya harus memiliki prasangka yang baik terhadap Allah subhanahu wa ta'ala. Sehingga demikian, Allah pasti akan memberikan kelapangan setelah (mengalami) kesusahan. Tak akan bisa satu kesusahan itu mengalahkan dua kemudahan. *** Terus sing nomer telu,awakmu kudu tansah sawang sinawang marang wong sing luwih apes lan ngenes tinimbang awakmu.Iku bisa luwih nguwatake atimu supaya ora ngresula lan ora ngremehake nikmat e Allah marang awakmu. Terus yang nomor tiga, engkau harus selalu melihat kepada orang yang lebih menderita darimu. Hal itu lebih mampu menguatkan hatimu supaya tidak mengeluh dan meremehkan nikmat Allah atas dirimu. *** Wong sing sakngisormu,sing luwih apes tinimbang awakmu iku ana pirang pirang golongan.Aku bakal nyebutake sebagian e wae. Orang yang di bawahmu, yang lebih menderita darimu itu sangatlah banyak. Saya akan menyebutkan sebagiannya saja. **" Golongan kesiji, bujangan sing luwih tuwa umure lan durung rabi.Harapan lan cita cita isih kebuka amba kanggo awakmu,amarga umurmu isa diharapake.Luwih enom. Golongan pertama, bujang yang lebih tua darimu dan belum menikah. Harapan dan cita-cita masih terbuka bagimu sebab umurmu masih bisa diharapkan. Lebih muda. *** Golongan kepindho,wong sing durung rabi tur nduweni keluarga sing angel diajak rembugan kerja sama.Alhamdulillah awakmu nduweni keluarga sing nyenengke,sekabehane nyenengi awakmu,guyub rukun lan tansah nduweni harapan sing apik marang awakmu. Golongan kedua, orang yang belum menikah dan mempunyai keluarga yang sulit untuk diajak kerja sama. Alhamdulillah engkau mempunyai keluarga yang menyenangkan, semuanya membuatmu bahagia, hidup rukun dan selalu memiliki harapan baik atas dirimu. *** Njur golongan nomer telu,wong wis nikah tapi ora bahagia.Omah tanggane akeh masalah. Adapun golongon nomor tiga, orang yang sudah nikah tapi tidak bahagia. Rumah tangganya banyak masalah. *** Lha sing kepapat,wong wis rabi tapi yo lara - laranen.Awak e ra kepenak lan melemah. Dan yang keempat, orang yang sudah menikah tapi sakit-sakitan. Badannya nggak enak dan melemah. *** Sing kelima,ana sing wis rabi,ketemu jodoh e tapi terhalang saka seneng seneng karo bojo lan anak e kerana akeh sebab sing ngalang ngalangi. Yang kelima, ada yang menikah, ketemu jodohnya tapi terhalang dari senang-senang dengan pasangan dan anaknya karena banyak sebab yang menghalangi. *** Sakliyane lima golongan mau yo ana golongan liyane sing senasib,akeh banget.Makane yo nak,sawang en!Nyawang o marang wong sing luwih apes tinimbang awakmu.Iku bisa nguatke awakmu ben ora ngresula marang nikmate Rabbmu. Selain lima golongan tersebut, ada golongan lain yang senasib, banyak sekali. Oleh karena itu duhai anakku, lihatlah ! Lihat kepada orang yang lebih menderita darimu. Hal itu bisa menguatkanmu agar tidak mengeluh (tidak bersyukur) atas nikmat Rabbmu. ** Aku nyuwun marang Allah kang nggadahi keagungan lan kamulyan supaya menehi awakmu lan sekabehane wong Islam sing durung nikah supaya ketemu jodoh e sing apik.Uga supaya awakmu tansah ing kahanan sing apik,lan uga mugi Allah maringi kita sedhaya pangapura lan kesehatan. Saya memohon kepada Allah yang memiliki keagungan dan kemuliaan supaya memberikanmu dan kaum muslimin seluruhnya yang belum menikah supaya ketemu jodoh yang baik. Juga supaya engkau senantiasa dalam keadaan baik. Dan semoga Allah memberikan kita semuanya ampunan dan kesehatan. -------------- Flower | Sumber : Pixabay An Nashooih As Salafiyyah Ikut mempublikasikan : t.me/kajianislamkebumen Diterjemahkan oleh Tim Atsar ID
8 tahun yang lalu
baca 5 menit

Tag Terkait