Nasehat

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

larangan memandang orang yang berada diatas dalam hal dunia

LARANGAN MEMANDANG KEPADA ORANG YANG BERADA DIATAS ANDA DALAM HAL DUNIA Sumber gambar: .deviantart.net Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata," Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, " Lihatlah orang yang berada dibawahmu dan janganlah lihat orang yang berada di atasmu. Karena yang demikian lebih patut agar kalian tidak menganggap remeh (mengingkari) nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu." (HR Muslim) Hadits ini mengandung bimbingan yang agung, yaitu melihat orang yang berada di bawah Anda dan larangan dari melihat orang yang berada di atas Anda, mengapa? Karena hal itu akan menyebabkan Anda qanaah (merasa cukup), ini yang pertama dan ridha dengan apa yang diberikan Allah ta'ala untuknya serta merupakan sebaik-baik tujuan yang diperoleh dari perintah ini. Sehingga bila Anda dikaruniai qanaah, niscaya Anda akan hidup bahagia dan dengan jiwa yang tentram. Perkara yang kedua: Anda tidak akan menganggap remeh karunia nikmat Allah kepada Anda karena bila Anda melihat orang yang berada di bawah Anda, niscaya Anda mendapatinya kekurangan, sehingga Anda pun melihat diri Anda mendapat kenikmatan yang besar, lalu Anda pun memuji Allah atas kenikmatannya. Namun bila Anda melihat orang yang berada di atas Anda, niscaya Anda akan menganggap remeh kenikmatan Allah dan merendahkan apa yang  Allah mengaruniakannya kepada Anda sehingga Anda pun lalai dari mensyukuri atas apa yang Allah mengaruniakannya kepada Anda, meskipun sedikit. Dari Anas bin Malik, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ridha terhadap seorang hamba yang menikmati makanan lalu memuji Allah sesudahnya atau meneguk minuman lalu memuji Allah sesudahnya.” (HR Muslim no. 2734) Sebuah makanan, bila Anda memuji Allah ta'ala atasnya, niscaya Dia meridhai Anda, lalu bagaimana dengan orang yang  Allah karuniai dengan kebaikan namun dia tidak membuatnya qanaah dikarenakan melihat orang yang berada di atasnya. Sesungguhnya bila Anda melihat orang yang berada di atas Anda pada kekayaannya, dunianya, kelapangannya, rezekinya, hartanya dan lain-lain niscaya hal itu akan menyebabkan Anda menyesal, hidup dalam kondisi sedih dan susah dan tidak akan memperoleh melainkan apa yang telah  Allah ta'ala takdirkan bagi Anda. Maka lihatlah orang yang berada di bawah Anda. Inilah manfaatnya: Manfaat pertama: Akan menyebabkan Anda menjadi orang yang qanaah Manfaat kedua: Apa yang disebutkan Nabi Shallallahu 'Alaihi wassalam yaitu Anda tidak menganggap remeh nikmat Allah ta'ala atas Anda sehingga Anda memujinya atas nikmatnya. Mungkin ada yang bertanya: Mengapa Anda membatasi masalah dalam hal melihat pada harta saja? Kami jawab: karena telah disebutkan juga riwayat yang menjelaskan tentang hal itu dari Nabi Shallallahu Alaihi wassalam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasannya Beliau bersabda, إذا نظر أحدكم إلى من فضل عليه في المال والخلق فلينظر إلى من هو أسفل منه ممن فضل عليه “Jika salah seorang di antara kalian melihat orang yang memiliki kelebihan harta dan bentuk (rupa) , maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya daripada melihat orang yang memiliki kelebihan di atasnya (HR. Bukhari dan Muslim) Orang yang berada di bawah Anda yakni  Anda memiliki kelebihan di atasnya. Bila Anda melihat diri Anda dalam kondisi lebih utama darinya,, maka hendaknya Anda memuji Allah ta'ala. Jadi inilah yang ulama jadikan sebagai tafsirannya sebagaimana yang kami sebutkan sebelumnya. 📀Syarh Kitab al-Jami' dari Bulughul Maram pelajaran 1 http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=140582 📁http://bit.ly/Al-Ukhuwwah
9 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

nasihat al-imam hasan al-bashri rahimahullah

 .Nasihat Al-Imam  Hasan Al-Bashri rahimahullah Sumber: pixabay Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati kalian, bukan berarti aku orang yang terbaik diantara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian.Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku.Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya.  Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat. Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan ALLAH ‘Azza wa Jalla, tidak ada yang mengajak untuk mentaati-Nya, tidak pula melarang dari bermaksiat kepada-Nya. Namun dengan berkumpulnya ulama dan kaum mukminin, sebagian memperingatkan kepada sebagian yang lain, niscaya hati-hati orang-orang yang bertakwa akan hidup dan mendapat peringatan dari kelalaian serta rasa aman dari lupa dan kekhilafan.  Maka terus meneruslah -semoga ALLAH mengampuni kalian- engkau berada pada majelis-majelis dzikir (majelis ilmu), bisa jadi satu kata yang terdengar merendahkan diri kita sangat bermanfaat bagi kita. Bertaqwalah kalian semua kepada ALLAH ‘Azza wa Jalla dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim.” (Mawai’zh lilImam Al-Hasan Al-Bashri, hal.185) قال الحسن البصري رحمه الله : أيها الناس إني أعظكم ولست بخيركم ولا أصلحكم، وإني لكثير الإسراف على نفسي، غير محكم لها ولا حاملها على الواجب في طاعة ربها، ولو كان المؤمن لا يعظ أخاه إلا بعد إحكام أمر نفسه؛ لعُدم الواعظون، وقلّ المذكرون، ولما وُجد من يدعو إلى الله جل ثناؤه، ويرغّب في طاعته، وينهى عن معصيته، ولكن في اجتماع أهل البصائر ومذاكرة المؤمنين بعضهم بعضًا حياة لقلوب المتقين، وإذكار من الغفلة، وأمن من النسيان، فالزموا ـ عافاكم الله ـ مجالس الذكر، فربّ كلمة مسموعة ومحتقرٍ نافع.واتقوا الله عز وجل حق تقاته ولا تموتن إلا و أنتم مسلمون. (مواعظ للإمام الحسن  البصري. ص:١٨٥) Alih bahasa : TIM KITasatu WA KITASATU  25 jumadal tsaniyah 1437 Join Channel Telegram : Http://tlgrm.me/KajianIslamTemanggung Untuk faedah lain kunjungi: www.Tashfiyah.com www.Serambiharamain.com
9 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

perbaiki akhlakmu duhai penuntut ilmu

UNTUKMU PARA PENUNTUT ILMU. Berkata Al-Imam Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah ta'ala: Dan diantara perkara yang paling penting pada hak seorang penuntut ilmu ialah hendaknya berakhlak mulia, bagus jalan hidupnya, mementingkan agamanya, semangat menjaga shalat-shalat (wajib) berjama'ah, menjaga lisan dan anggota tubuhnya dari segala perkara yang menyelisihi syariat Allah Subhanah, bersemangat untuk mencurahkan perkara yang makruf dan baik serta menahan dari kejelekan dan gangguan, inilah yang seharusnya ada pada seorang penuntut ilmu yang jujur dan demikianlah seharusnya pemuda yang mulia akan berusaha berakhlak mulia dan menapaki jalan hidup yang terpuji serta menjauhkan diri dari akhlak tercela lagi jalan hidup yang buruk dimanapun dia berada baik di dalam rumah, di jalanan, baik bersama rekan-rekannya maupun pada setiap keadaan. 》 Majmu' Al-Fatawa (5/243). —————————————— قال الإمام عبد العزيز بن باز - رحمه الله تبارك وتعالى - :  .ومن أهم المهمات في حق طالب العلم أن يكون حسن الأخلاق طيب السيرة مهتماً بدينه حريصاً على المحافظة على الصلوات في الجماعة ، يحفظ لسانه وجوارحه عن كل ما يخالف شرع الله سبحانه ويحرص على بذل المعروف والخير والكف عن الشر والأذى ، هكذا يكون طالب العلم الصادق وهكذا يكون الشاب النجيب يتحرى الأخلاق الفاضلة والسيرة الحميدة ويتباعد عن الأخلاق الذميمة والسيرة السيئة أينما كان في البيت وفي الطريق ومع زملائه وفي كل حال . 📜 مجموع فتاوى ( ٢٤٣/٥ ) FIK http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar
9 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

membaca quran dengan tadabbur / tafakkur

 .MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN TADABBUR/TAFAKKUR  Sumber: tarteelequran.com al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : Seandainya manusia mengetahui rahasia yang terdapat dalam membaca Al-Qur'an dengan penuh tadabbur (merenungkan), niscaya mereka akan menyibukkan diri dengannya tanpa selainnya. Apabila dia membacanya dengan penuh tafakkur, ketika dia melewati sebuah ayat yang dia membutuhkan ayat itu untuk mengobati hatinya, niscaya dia akan mengulang-ulang ayat tersebut walaupun sebanyak seratus kali, walaupun semalam suntuk. Membaca satu ayat dengan penuh tafakkur dan memahaminya lebih baik dari pada membaca seluruh al-Qur'an hingga khatam (selesai) namun tanpa merenungkan dan memahaminya, dan yang demikian itu lebih bermanfaat bagi hati dan lebih kuat untuk bisa meraih keimanan dan merasakan manisnya al-Qur'an. Demikianlah kebiasaan para salaf. Ada di antara mereka yang mengulang-ulang satu ayat hingga datang waktu subuh Telah datang dari Nabi shallahu 'alahi wa sallam bahwa beliau mengulang-ulang sebuah ayat hingga shubuh, yaitu firman Allah Ta'ala ; (إِن تُعَذبهُم فَإِنَّهُم عِبَادك وَإِن تغْفر لَهُم فَإنَّك أَنْت الْعَزِيز الْحَكِيم) "Jika Engkau mengadzab mereka maka sungguh mereka adalah hamba-hamba-Mu. Jika Engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (al-Ma'idah : 118) Membaca al-Qur'an dengan penuh tafakkur merupakan pengkal kebaikan hati." Miftaah Daar as-Sa'adah 1/187 ✍🏻قال الإمام ابن القيم  رحمه الله تبارك وتعالى  فلَو علم النَّاس مَا فِي قِرَاءَة الْقُرْآن بالتدبر لاشتغلوا بهَا عَن كل مَا سواهَا ،  فإِذا قَرَأَهُ بتفكر حَتَّى مر بِآيَة وَهُوَ مُحْتَاجا إِلَيْهَا فِي شِفَاء قلبه كررها وَلَو مائَة مرّة وَلَو لَيْلَة ، فقراءة آيَة بتفكر وتفهم خير من قِرَاءَة ختمة بِغَيْر تدبر وتفهم وأنفع للقلب وأدعى الى حُصُول الايمان وذوق حلاوة الْقُرْآن  وهَذِه كَانَت عَادَة السّلف يردد أحدهم الآية إلى الصَّباح وَقد ثَبت عَن النَّبِي أنه قَامَ بِآيَة يُرَدِّدهَا حَتَّى الصَّباح وَهِي قَوْله : ( إِن تُعَذبهُمْ فَإِنَّهُم عِبَادك وَإِن تغْفر لَهُم فَإنَّك أَنْت الْعَزِيز الْحَكِيم ) ، فقراءة الْقُرْآن بالتفكر هِيَ أصل صَلَاح الْقلب .  مفتاح دار السعادة ( ١٨٧/١ ) ••••••••••••••••••••• Majmu'ah Manhajul Anbiya Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
9 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

antara harapan dan kenyataan

ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN . Manusia mana yang tidak pernah mempunyai harapan dan impian, hidup terasa lebih semangat demi mengejar sebuah impian, bahkan terkadang rela melanggar syariat hanya demi impian yang diinginkan Namun terkadang hati menjadi sesak, dada terasa sempit tatkala apa yang diimpikan tidak seperti harapan. Pernahkah anda mengalami hal yang demikian ? Yang lebih membuat sesak dihati tatkala usaha yang dilakukan diiringi dengan doa, namun belum juga dikabulkan Ingatlah doa itu adalah Ibadah sebagai mana Rasul bersabda “الدعاء هو العبادة” Doa Itu adalah Ibadah  (HR.Abu Dawud dan AT Tirmidzi) Lalu apa kiranya kalau harapan yang sudah diiringi doa tak kunjung nampak? INGAT ❗️❗️ Allah tidak menyia-nyiakan doa seorang mukmin,, terlebih lagi Allah akan malu jika ada seorang hamba yang menengadahkan tangannya ke atas dan allah tidak meng ijabahi doa hamba tersebut. Dalam hadist Nabi bersabda “Sesungguhnya Allah  malu bila seorang hamba-Nya membentangkan kedua tangannya untuk memohon kebaikan kepada-Nya lalu ia mengembalikan kedua tangan itu dalam keadaan hampa/gagal.” (HR. Ahmad 5/438, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 1757) Ada 3 cara Allah mengabulkan doa seorang hamba: 1. Allah kabulkan doa tersebut di dunia 2. Allah gantikan dgn musibah yang tidak jadi menimpa hamba tadi 3. Allah simpan doa tersebut di Syurga Coba kita renungkan firman Alloh berikut ﻭَﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﺗَﻜْﺮَﻫُﻮﺍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻋﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﺗُﺤِﺒُّﻮﺍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺷَﺮٌّ ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻻ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥ (البقرة  216) Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.( Al Baqoroh 216 ) Solusinya Jika harapan tak kunjung nampak didepan mata, maka ber husnudzonlah kepada Allah Bertawakallah kepada Allah,, karena Allah yang menciptakan kita, dan Allah pula mengetahui apa yang dibutuhkan seorang hamba. Teruslah berusaha, mungkin Allah sedang menguji kesabaran kita. ***************** Antara harapan dan kenyataan bagian 2  Setiap kita pasti memiliki harapan, dan tentunya harapan yang kita inginkan, yang kita gambarkan adalah harapan yang baik, yang indah Karena ada rasa harap muncul sebuah tindakan untuk merealisasikan harapan yang diidam idamkan Bahkan terkadang sebagian mereka mencurahkan segala daya dan upaya untuk mendapatkan harapannya,, Iya,, harapan,, Harapan yang sifatnya dunia, seperti harta, istri, anak keturunan, 🏼️Ataupun harapan yang sifatnya akhirat, dan ini yang utama,, harapan untuk mendapat ridho ilahi, dengan dimasukkan kedalam syurga dan dijauhkan dari api neraka Namun terkadang semua itu musnah tatkala harapan itu jauh dari kenyataan . Mungkin dada terasa sesak fikiran tak enak tidurpun tidak nyenyak, namun yakinlah Allah telah menyiapkan hal yang indah pada kita Teteplah berbaik sangka pada ketetapan Allah walaupun pahit terasa Coba kita renungkan firman Alloh berikut ﻭَﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﺗَﻜْﺮَﻫُﻮﺍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻋﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﺗُﺤِﺒُّﻮﺍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺷَﺮٌّ ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻻ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥ (البقرة  216) Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.( Al Baqoroh 216 ) Solusinya Jika harapan tak kunjung nampak didepan mata, maka ber husnudzonlah kepada Allah Bertawakallah kepada Allah,, karena Allah yang menciptakan kita, dan Allah pula mengetahui apa yang dibutuhkan seorang hamba. Teruslah berusaha, mungkin Allah sedang menguji kesabaran kita. ***************** @L Marony Forum Ilmiyah Karanganyar http//bit.ly/forum_ilmiyahKarangAnyar Dipublikasikan oleh www.happyislam.com Bandung, 14 Jumadil Akhir 1437 H 23 Maret 2016
9 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

jangan meremehkan memakai sabuk pengaman

JANGAN MEREMEHKAN MEMAKAI SABUK PENGAMAN Pertanyaan: Sebagian orang meremehkan untuk mengikatkan sabuk pengaman, padahal berbagai manfaatnya banyak, yaitu untuk keselamatan dari kecelakaan lalu lintas setelah taufik dari Allah. Maka apa nasehat Anda bagi orang yang suka meremehkan perkara ini? Jawaban: Mewajibkan untuk mengikatkan sabuk pengaman ketika mengendarai mobil merupakan tindakan hati-hati yang bertujuan untuk melindungi pengendara dari hal-hal yang mungkin muncul dalam perjalanan, seperti. berhenti mendadak, terbalik, atau tabrakan dengan mobil lain. Ini merupakan sebab -setelah kehendak Allah- untuk meminimalisir akibat-akibat hal-hal yang merintangi tadi. Hal itu sebagaimana dikuatkan dengan membandingkan akibat kecelakaan dalam keadaan mengikatkan sabuk pengaman dengan kecelakaan ketika tidak mengikatkannya. Dan jika mengikatkan sabuk pengaman memberikan pengaruh yang besar seperti ini, maka semakin kuat kewajiban atas pengemudi mobil dan siapa saja yang menyertainya untuk melakukannya dalam rangka melaksanakan arahan-arahan dari aparat yang berwenang dalam urusan ini. Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyyah wal Ifta’  Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah Alus Syaikh Anggota: Shalih bin Fauzan al-Fauzan Anggota: Abdullah bin Abdurrahman Ghudayyan Anggota: Abdullah bin Muhammad al-Muthlaq Anggota: Abdullah bin Ali al-Burkan Anggota: Ahmad bin Ali al-Mubaraky Sumber : http://tinyurl.com/jgeekm4 Kunjungi || http://forumsalafy.net/jangan-meremehkan-memakai-sabuk-pengaman/ WhatsApp Salafy Indonesia Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
9 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kupinang karena keshalihanmu

KUPINANG KARENA KESALEHANMU Rasululloh Sholallohu alaihi wasalam dalam banyak hadisnya menekankan pada kita untuk mencari teman yang baik agamanya, lantas bagaimana kalau hendak memilih teman hidup berumah tangga,jawabannya tentu kita harus memilih yang shalehah. Allah ta'ala berfirman: ﻫُﻦَّ ﻟِﺒَﺎﺱٌ ﻟَّﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻟِﺒَﺎﺱٌ ﻟَّﻬُﻦ Artinya: "Mereka itu adalah pakaian bagi kamu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka." [Al-Baqarah: 187] Seperti kita memilih membeli baju, tentunya kita akan selektif mana baju yang nyaman untuk kita pakai, dan mana yang bisa menutupi aib kita. Demikian pula dalam perkara memilih pasangan hidup, pastinya kita harus lebih selektif lagi. Ibnu Abbas mengomentari ayat ini, beliau berkata: “Artinya, mereka itu sebagai ketenangan bagi kalian, dan kalian pun sebagai ketenangan bagi mereka.” Lalu apa kriteria wanita yang hendak dinikahi? Dalam hadist yang masyhur Rasulullah menyebutkan: ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ - ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ - ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺗُﻨْﻜَﺢُ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﻷَﺭْﺑَﻊٍ ﻟِﻤَﺎﻟِﻬَﺎ ﻭَﻟِﺤَﺴَﺒِﻬَﺎ ﻭَﺟَﻤَﺎﻟِﻬَﺎ ﻭَﻟِﺪِﻳﻨِﻬَﺎ ، ﻓَﺎﻇْﻔَﺮْ ﺑِﺬَﺍﺕِ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺗَﺮِﺑَﺖْ ﻳَﺪَﺍﻙَ ‏» . Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Seorang wanita dinikahi karena empat perkara. karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya dan agamanya, maka dahulukanlah yang (kuat) mempunyai agama, niscaya kamu akan beruntung.” [HR. Bukhari dan Muslim.] Kepastian ada pada kriteria yang ke-empat, karena agama yang menjadikan dia dipilih untuk dinikahi. Adapun kekurangan fisik akan tertutupi dan menjadi cantik karena akhlaknya yang indah. Wahai kaum pria kecantikan wanita itu hanya sementara, kekayaan wanita pula tidak kekal, namun jika anda memilih wanita sholihah tentulah kebahagian dunia dan akhirat Ada di depan mata. Begitu juga seorang perempuan, ketika ingin dinikahi seorang lelaki maka lelaki yang dia pilih dan utamakan adalah yang baik agama dan tingkah lakunya. ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﺣَﺎﺗِﻢٍ ﺍﻟْﻤُﺰَﻧِﻰِّ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ‏« ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﺗَﺮْﺿَﻮْﻥَ ﺩِﻳﻨَﻪُ ﻭَﺧُﻠُﻘَﻪُ ﻓَﺄَﻧْﻜِﺤُﻮﻩُ ﺇِﻻَّ ﺗَﻔْﻌَﻠُﻮﺍ ﺗَﻜُﻦْ ﻓِﺘْﻨَﺔٌ ﻓِﻰ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﻭَﻓَﺴَﺎﺩٌ ‏» . ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻴﻪِ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﺗَﺮْﺿَﻮْﻥَ ﺩِﻳﻨَﻪُ ﻭَﺧُﻠُﻘَﻪُ ﻓَﺄَﻧْﻜِﺤُﻮﻩُ ‏» . ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ . Artinya: “Abu Hatim Al Mizany radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika telah datang kepada kalian siapa (lelaki) yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak perempuan kalian), jika tidak maka niscaya akan terjadi musibah dan kerusakan di bumi”, mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, meskipun ia mempunyai sesuatu (aib), beliau bersabda: “Jika telah datang kepada kalian siapa (lelaki) yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak perempuan kalian)”,beliau mengatakan itu tiga kali. [HR. Tirmidzi] Disusun oleh Abu Hamzah Rifqi Al Marony FIK http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar Turut mempublikasikan oleh www.happyislam.com
9 tahun yang lalu
baca 3 menit